Sunday, October 19, 2008

Back in August 2005 Canon 'defined a new DSLR category' (their words) with the EOS 5D. Unlike any previous 'full frame' sensor camera, the 5D was the first with a compact body (i.e. not having an integral vertical grip) and has since then proved to be very popular, perhaps because if you wanted a full frame DSLR to use with your Canon lenses and you didn't want the chunky EOS-1D style body then the EOS 5D has been your only choice. Three years on and two competitors have turned up in the shape of the Nikon D700 and Sony DSLR-A900, and Canon clearly believes it's time for a refresh.

So here is the 5D Mark II, which punches high in terms of both resolution and features, headlining: 21 megapixels, 1080p video, 3.0" VGA LCD, Live view, higher capacity battery. In other words, a camera that aims to leapfrog both its direct rivals, either in terms of resolution (in the case of the D700) or features (in the case of the DSLR-A900). Full detail below.


Key features / improvements :

  • 21 megapixel CMOS sensor (very similar to the sensor in the EOS-1Ds Mark III)
  • Sensor dust reduction by vibration of filter
  • ISO 100 - 6400 calibrated range, ISO 50 - 25600 expansion (1Ds Mark III & 5D max ISO 3200)
  • Auto ISO (100 - 3200) in all modes except manual
  • 3.9 frames per second continuous shooting
  • DIGIC 4 processor, new menus / interface as per the EOS 50D
  • Image processing features:
  • Highlight tone priority
  • Auto lighting optimizer (4 levels)
  • High ISO noise reduction (4 levels)
  • Lens peripheral illumination correction (vignetting correction)
  • RAW and SRAW1 (10 MP) / SRAW2 (5 MP)
  • RAW / JPEG selection made separately
  • Permanent display of ISO on both top plate and viewfinder displays
  • AF microadjustment (up to 20 lenses individually)
  • Three custom modes on command dial, Creative Auto mode
  • Image copyright metadata support
  • 98% coverage viewfinder (0.71x magnification)
  • 3.0" 920,000 dot LCD monitor with 'Clear View' cover / coatings, 170° viewing angle
  • Automatic LCD brightness adjustment (ambient light sensor)
  • Live view with three mode auto-focus (including face detection)
  • No mirror-flip for exposures in Live View if contrast detect AF selected
  • Movie recording in live view (1080p H.264 up to 12 minutes, VGA H.264 up to 24 mins per clip)
  • Two mode silent shooting (in live view)
  • New jump options in play mode
  • HDMI and standard composite (AV) video out
  • Full audio support: built-in mic and speaker, mic-in socket, audio-out over AV (although not HDMI)
  • IrPort (supports IR remote shutter release using optional RC1 / RC5 controllers)
  • UDMA CompactFlash support
  • New 1800 mAh battery with improved battery information / logging
  • New optional WFT-E4 WiFi / LAN / USB vertical grip
  • Water resistance: 10 mm rain in 3 minutes

Wednesday, September 24, 2008

Kisah di bawah ini adalah kisah yang saya dapat dari milis alumni Jerman,atau warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di sana.Demikian layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliahsaya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi.Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiaporang memilikinya.Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling."Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnyakepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksimereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikandidepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat danselalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlahmudah.Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anakbungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergikerestoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranyasangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian,saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambilmencari tempat duduk yang masih kosong.Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiaporang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orangyang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihatmengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah sayamembaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat dibelakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil!Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebihpendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang"tersenyum" kearah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapijuga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah iameminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitungbeberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedangmemainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya.Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental,dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Sayamerasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itukini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 sajasudah sampai didepan counter.Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin sayapesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan.Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona."Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli olehmereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalamrestoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membelisesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpakubeberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah merekamencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampirsemuanya sedang mengamati mereka.. Pada saat yang bersamaan, saya barumenyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju kediri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketigakalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyumdan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampanterpisah.Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada dicounter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya kemeja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampanlainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedualelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu diatas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapaktangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan initelah saya pesan untuk kalian berdua."Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basahber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak,nyonya." Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunyasaya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian,Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelingasaya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluklelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali sayamerengkuh kedua lelaki itu.Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkanmereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yangtidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencobameredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata"Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yangpasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku! " Kami salingberpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur danmenyadari,bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangatmembutuhkan.Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akanmeninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, merekasatu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan'dengan kami. Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangitangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yangmahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberikesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkantadi kepada kami."Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjakmeninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearahkedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami,mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalumelambai-2kan tangannya kearah kami. Dalam perjalanan pulang sayamerenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orangtunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya.Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasihsayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' iniditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dankeesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya kedepan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikanceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketikaakan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakanpaper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksamacerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dangaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat parasiswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimanasesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk dideretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untukmengungkapkan perasaan harunya.Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanyadengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya."Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat'dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuhorang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku,dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagaimahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernahsaya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi olehpara pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca danmemaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana caraMENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKITHARTA-BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKANMILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKANSESAMA!Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskancerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat'yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita iniakan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun)bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi darikehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkanJEJAK di dalam hatimu.Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untukberinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu! Orang yang kehilanganuang, akan kehilangan banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilanganlebih banyak! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akankehilangan semuanya! Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewanmakanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu kedalam sarang mereka, hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisamendapatkannya.Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orangtua yang 'cantik' adalah hasil karya seni. Belajarlah dariPENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisamendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri

Monday, September 22, 2008

Palladium Ramadhan Fair

Suasana pameran di Palladium

Monday, September 1, 2008

Sambil menunggu "Sertijab" dimulai, Trio "Libels" Photo bersama dulu di R Nadasela Kandatel Medan.

Sent directly from e90.

Sunday, August 31, 2008

I'm here, try to sending report from field directly inserted into My blog using my e90. Great fitur from blogger mobile.

My Little "Big" daughter, ..... Cute, Isn't she ?

Nyoba ngirim fotonya Chipper pake email langsung masuk ke Blog. Thanks Blogger Mobile, It’s Great fitur.

Mas.Miko

Sunday, August 24, 2008

Kisah Kepopuleran Si OKIM

Okim, pesuruh di kantor kami dikenal suka omong gede,
ngakunya kenal sama semua orang beken di negeri ini.Tingkahnya itu kadang-kadang ngeselin. Suatu waktu, boss-nya penasaran dan ingin membuktikan bualannya."Oke boss" kata si Okim, "sebutin aja deh nama orangnya yang ane kagak kenal"."Coba buktiin you kenal nggak sama si Maya Ahmad"."Beres boss. 'Yuk kita ke pengadilan.
Maklum si Maya ' kan lagi ngegugat-cerai lakinya."Di pengadilan, menunggu sebentar,
nggak lama kemudian muncul Maya diiringi pengacaranya.
Begitu lewat di depan si Okim, langsung si Maya negor:
"Eh, Kim ke mana aja udah lama nggak keliatan?",
diiringi cium pipi kiri dan kanan ala selebritis.
"'Ntar kalo urusan udah selesai main ya kerumah". Sejenak si boss terpana, tapi tak lama kemudian dia ngomong:
"Ah, saya masih belum yakin. 'ngkali kebetulan aja.
Ayo sekarang tunjukin kalo you kenal sama si Liem Sioe Liong".
"Beres boss". Esoknya mereka menunggu di lobby gedung BCA yg diagunin ke BPPN itu.
Tak lama kemudian muncullah si taipan diiringi bodyguard-nya.
Melihat si Okim, eh si taipan nyamperin:"Haiyya, Kim. Tumben elu baru nongol. Owe udah lama nyariin elu.
Ke mana ajah? Yuk keatas dulu, kita ngopi sebentar"."Wah, 'koh, ane lagi banyak urusan nih. Kamsia deh.
Kapan-kapan ane pasti mampir lagi".
Si taipan nyautin: "Iya dah. Jangan lupa ya",
sambil tangannya menyisipkan sesuatu ke kantong si Okim.
Beberapa saat si boss melongo menyaksikan semua adegan pembicaraan.
Tapi si boss masih penasaran, katanya:"Oke deh, saya udah hampir percaya semua yang saya saksikan.
Tapi ini testyang terakhir. Coba buktiin kalo you kenal sama Gus Dur"."Yakh boss, terang ane kenal, 'kan saben hari nongol di TV"."Bukan itu maksudku, tapi kenalnya kenal beneran", sergah si boss. "Beres deh boss, 'kan hari Minggu ada Gus Dur di Senayan. 'Ntar kita ke sana ."Hari Minggu sungguh luar biasa, ribuan massa sudah luber di Senayan."Wah, boss kalo gini caranya susah juga ya.
Gimana caranya dia tau ane ada di sini. Tapi... gini aja deh, boss. Boss tunggu aja di sini. Boss liat aja nanti ane keluar di podium barengan ame Gus Dur. Ane kenal kok sama Banser-Banser yang tugas di podium. "Ditunggu-tunggu, setengah jam kemudian tepuk tangan bergemuruh nyambut Gus Dur keluar dari podium, dan...keluar dengan digandeng si Okim disebelahnya. Di sebelah satunya jelas si Yenny, putrinya. Tak lama kemudian si Okim balik mau nemuin boss-nya. Kaget dia nemuin bossnya pingsan dikelilingi Petugas P3K, jangan-jangan serangan jantung. Setelah ditunggu beberapa lama kemudian, pelan-pelan dia ngomong ke si bossnya:"Boss, boss kenapa ente". Nggak lama si boss buka matanya, setengah berbisik "Nggak apa-apa. Aku nggak apa-apa".
"Abis kenapa bisa kejadian begini?", tanya si Okim.
"Tadi waktu you keluar bareng Gus Dur di podium, orang di sebelah saya ngomong:
"EH, SIAPA TUH YANG DIGANDENG SI OKIM???
Kemajuan Indonesia di Bidang Telekomunikasi

Tiga negara, yaitu Amerika, Inggris, dan Indonesia berlomba-lomba menentukan siapa diantara mereka yang lebih dulu menggunakan teknologi canggih dengan meneliti keadaan tanah negaranya masing-masing untuk melihat siapa yang terhebat di masa yang lalu.
Disepakati penelitian dimulai dari Amerika trus Inggris & terakhir Indonesia.
Di Amerika, setelah penggalian sudah mencapai 1000 meter maka ditemukan kabel tembaga, maka Team Amerika dengan bangganya menyimpulkan bahwa 1500 tahun yang lalu telah dibangun jalur telepon dengan memakai tembaga di Amerika.
Di Inggris, setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 1000 m tidak ditemukan kabel tembaga, tetapi setelah mencapai kedalaman 1500 m ditemukan serpihan kaca maka Team Inggris tersebut dengan bangganya menyimpulkan bahwa 2500 tahun yang lalu telah dibangun jalur komunikasi dengan memakai Fiber Optik di Inggris
Dan terakhir di Indonesia, setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 500 m dan 1000 m sampai seterusnya tidak ditemukan apa-apa, lalu dgn sangat bangganya, maka Team Indonesia menyimpulkan bahwa 5000 tahun yang lalu komunikasi di sini telah menggunakan Wireless

Thursday, August 21, 2008


Bukan Rumah yang mewah memang, tapi rumah yang sejuk, damai dan tenteram. Disini Tinggal My beloved Wife Ayie', My Sweety Riris & My Little Cute "beauty princess" Ocha (soalnya anaknya protes kalo cuma aku bilang "My Little Cute"), It's My Home Sweet Home - My Lovely Little Cabin, semakin kita jauh semakin kita rindu dengan rumah kita.


Posted using ShareThis

Monday, August 11, 2008

Walk arround on KL

Setelah seharian melakukan perjalanan dari Singapore ke KL menggunakan BIS, setelah mandi di Hotel Federal, kita langsung jalan-jalan ke Petronas Tower. Disana ambil Foto & lihat suasana malam disekitar Twin tower.
Photo lain bisa dilihat di http://picasaweb.google.co.id/mas.miko/HolidayOnSGKL

Monday, May 26, 2008




Sebagai salah satu Datel yang ditunjuk sebagai Pilot Project "25 Caring Program" Nasional, Datel Medan segera melakukan action dengan membentuk suatu Unit baru yang diberi nama COCC. Customer Operation Care Center yang merupakan kepanjangan dari COCC adalah suatu Unit yang mengintegrasikan beberapa fungsi pekerjaan kedalam suatu Unit Baru dengan tujuan untuk lebih menyederhanakan Proses Bisnis yang ada dengan tanpa menyalahi SOA. COCC mempunyai fungsi Caring & Telemarketing, Operational Control (Ggn, PSB, Mutasi), Monitoring & Reporting. Diharapkan dengan adanya COCC ini dapat membantu Manajemen dalam mempercepat proses pengambilan keputusan, karena semua fungsi operational sudah termonitor secara dini.
Mengingat di dalam COCC ini merupakan integrasi dari beberapa Unit (Customer Care, UBC, ANO, ANM), maka mutlak diperlukan suatu kondisi Team Work yang SOLID ..... bukan Team yang SULIT :-)
Oleh karena itu pada tanggal 23 s/d 25 Mei 2008, bertempat di lokasi Sei Wampu - Marike telah dilaksanakan kegiatan Outbond - Team Building COCC. Dimana pada kegiatan tersebut melibatkan banyak Unit yang terkait dalam Proses Bisnis COCC, Customer Care, ANO, ANM, UBC, 147 - Call Center, Multimedia, Helpdesk Flexi. Tidak kurang 90 orang terlibat didalam kegiatan tersebut.
Sebagai Acara Puncak, pada hari terakhir dilaksanakan kegiatan Rafting (Arung Jeram), yang diikuti oleh semua peserta dengan senang hati. Kalo pada awalnya banyak peserta yang takut untuk ikut Rafting - Setelah selesai kegiatan ganti saya yang takut mereka ketagihan Rafting.
Photo lengkap kegiatan ini dapat dilihat di Album :

Saturday, March 29, 2008

di pantai cermin


Hmmm mesranya, Ini adalah kenangan saat ayie' datang ke Medan. Dan kita berdua nginep di Pantai Cermin. Paginya ada acara kebersamaan bersama teman-teman kantor